Tetapi ada yang janggal pada hari ku ini ntah mengapa ku gelisah tak menentu dan tak ada daya untuk menjalani semua tetapi hati ini menentang dan berkata "kuliah-kuliah ga ada ceritanya cuma gara-gara ini gue ga kuliah" . Dan dari itu tak ada rasa gugup dan takut untuk menjalani semua karena ku anggapa sugesti belaka dan tidak akan terealisasi ke dunia nyata .
tepat 07:00 A.M aku berjalan menuju tempat dimana orang-orang berintelektual tinggi berkumpul .
Disaat ku menuju perjalanan kesana kuda besi ini tiba-tiba diberhentikan oleh seseorang yang berpostur gempal namun kekar ku bertanya-tanya ada apa gerangan orang ini menghambat langkahku.
Dan ternyata dia adalah sang anjing jalanan yang subuh buta sudah melonglong mencari mangsa untuk santapan, dan akhirnya tubuh ini tubuh yang ringkih dan tak punya kekuatan melawan kalah oleh longlongan sang BINATANG JALANG .
"Dan hanya bisa pasrah seperti seonggok daging yang tak betulang !!!!"?
"selamat pagi pak?boleh ditunjukan kelengkapan anda dalam berkendara?"
"ia pak . ini surat-surat saya?"
"anda tau mengapa saya ingin menilang anda?'
"ga tau pak.hehhe"
"lampu jauh anda belum panas jadi bisa di pastikan anda baru menyalakan lampu anda, oleh karena itu anda saya tilang"
"loh loh ga bisa begitu dong pak, rumah saya ini dekat dari tempat bapak mengeksekusi saya, jadi bisa di pastikan ga panas lah pak . ada-ada saja bapak ini."
"tetapi hukum harus di tegakan , anda saya tilang !!!!"
"wah ga bisa begitu dong pak , ini yang namannya hukum reot keadilan bobrok !!! apa jangan-jangan bapak tidak tau hukum? saya ini mahasiswa loh pak saya juga tau hukum . ini namanya bapak bertindak semena-mena kepada saya"
"tetapi saya punya hak untuk menilang anda tanpa terkecuali"
dan setelah percekcokan yang tidak berguna untuk dilakukan akhrinya aku mengalah demi selesainnya semua masalah
"yasudalah pak tilang saja, tetapi saya tidak memiliki uang yang cukup buat membayar semuanya?"
"baik kalau begitu kita carin jalan tengahnya , kamu punya uang berapa?"
"waaaaah hanya 15rb pak,itu juga buat minum kendaraan saya dan buat makan saya pak?"
"kamu mau damai apa ditilang?"
"oke deh pak . ini semua uang milik saya dan semoga bapak bahagia setelah merampok saya dengan menggunakan kuasa yang bapak miliki"
setelah dari itu akau pun mulai melanjutkan perjalanan yang terhambat karena sang pengadil jalanan yang bermetamorfosi menjadi perampok berkedok seragam ..
tidak ku sangka sugesti yang kurasakan pagi tadi ternyata terealisasi ke dunia nyata dan amat menyakitkan bila mengingatnya yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat ini hanya sekedar mnjadi benalu di pinggir aspal yang panas oleh kendaraan . hmmmmmmmmm
0 komentar:
Posting Komentar